Dear Mentari,
Cerahmu siang ini, memerihkan mataku, teman. Meski tak dapat ku tatap matamu langsung. Nafa ya?
Oia, saya ingat. I have kurang tidur, so. . . mataku perih saat memandang alam-Nya, kini. But, tak apalah…, 😉 Tak baik mempermasalahkan segala yang terjadi. Hanya perlu berintrospeksi diri, mengapa semua saya alami. Yes! Happy time, di bawah terikmu nan memikatku untuk segera berteduh. Agar suhu tubuhku tak menggelora lagi, setelah terkena sengatanmu.
Keep shining, my friend. Karena sinarmu berarti. Ia bermakna dalam berbagai suasana.
@_Cigadung Raya Barat_@